Jl. Lintas Sumatera, Seputih Jaya, Lampung Tengah

  • 0800 1503363
  • info@rshb-lampung.co.id

Artikel Berita & Kegiatan

Pentingnya Pemeriksaan Darah Rutin
Fungsi Cek Darah?

Di dalam tubuh manusia, sekitar tujuh persen volume tubuhnya diisi oleh darah. Darah merupakan hal yang penting untuk memberi petunjuk apakah Anda sehat atau sakit. Misalnya, sejumlah dua sendok makan darah saja untuk mengetahui bagaimana status kesehatan. Lalu, wajibkah kita cek darah rutin? Kapan waktu idealnya?

Apa Fungsi Cek Darah?

Cek darah dilakukan untuk mendapatkan berbagai hasil pemeriksaan kondisi tubuh. Pemeriksaan ini  juga akan dilakukan tergantung keluhan pasien dan penilaian dokter.
Jenis cek darah lengkap misalnya. Tes ini bisa memberi informasi seputar kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit. Dari sini saja, sudah bisa diketahui apakah seseorang mengalami anemia (kurang darah), infeksi atau kelainan darah lainnya.
Selain itu, bisa dilihat juga apakah seseorang mengalami gangguan metabolik dari hasil pemeriksaan gula darah, kolesterol, atau hormon seperti insulin dan tiroid. Nantinya, hasil cek darah metabolik ini bisa disimpulkan apakah ada diabetes, kolesterol tinggi atau kelainan hormon tertentu pada tubuh Anda.
Fungsi organ penting, seperti ginjal, hati dan jantung pun bisa diketahui melalui cek darah. Namun, pada kasus yang jarang, cek darah dilakukan untuk menentukan diagnosis penyakit autoimun, memantau pengobatan kanker melalui pemeriksaan penanda tumor, dan menilai fungsi reproduksi.
Selain itu, pemeriksaan darah juga untuk mendiagnosis kehamilan serta untuk mengetahui ada tidaknya kelainan genetik tertentu. Itu sebabnya, dokter sering menganjurkan cek darah.

Tidak Semua Hal Bisa Diketahui dari Cek Darah

Meski demikian, ada beberapa kondisi yang tidak bisa diketahui dari cek darah. Biasanya ini terkait dengan penyakit-penyakit yang menyerang saraf. Contohnya, stroke, demensia Alzheimer, dan sklerosis multipel.
Begitupun dengan gangguan-gangguan yang berkaitan dengan kesehatan jiwa. Misalnya, depresi, skizofrenia, dan autisme. Penyakit tersebut akan dilakukan dengan cara lain, bukan dengan cek darah.

Jadi, Kapan Perlu Cek Darah?

"Mungkin banyak yg menduga, bahwa pemeriksaaan laboratorium hanya untuk yang sakit. dari pemeriksaan rutin, disini nanti bisa kita nilai apakah kondisi seseorang itu sehat atau tidak." kata dr.Zulfian, Sp.PK Spesialis Patologi Klinik Rumah Sakit Harapan Bunda. Jawabannya, tergantung kebutuhan Anda. Bila tujuannya untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit atau komplikasi lebih lanjut dari penyakit yang sudah ada, silakan lakukan cek darah lengkap atau medical check up secara berkala sesuai anjuran dokter pemeriksa.

Video Terkait :
Menyiasati Minum Obat saat puasa

Puasa di bulan Ramadan wajib bagi umat muslim. Namun, ada yang harus diperhatikan bagi mereka yang perlu minum obat secara rutin. Rutinitas minum obat tersebut dapat disiasati agar tetap bisa menjalankan puasa dengan tenang.

Baca
Sakit Perut Sebelah Kanan?

Pernahkah Anda atau orang terdekat mengalami nyeri hebat di perut kanan bawah? Hati-hati, kondisi ini bisa jadi merupakan tanda dari penyakit radang usus buntu, yang dalam istilah medis dikenal sebagai apendisitis

Baca
Bumil Hilang Nafsu Makan?

Kehilangan nafsu makan pada trimester awal kehamilan sering kali terjadi. Namun, jangan biarkan berlarut-larut, agar tidak membawa dampak buruk bagi kesehatan. Yuk, cari tahu cara mengatasi hilang nafsu makan saat hamil.

Baca
Nyeri Punggung Bawah

Bekerja di kantor sering kali identik dengan duduk lama di depan komputer. Namun, kebiasaan ini tanpa disadari dapat memicu keluhan nyeri punggung bawah (Low Back Pain). Kondisi ini menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami pekerja kantoran.

Baca
Nikmati Kelezatan Tanpa Lonjakan Gula dan Kolesterol

Makanan manis dan berlemak memang menggoda selera. Kue, minuman manis, gorengan, makanan bersantan, dan daging berlemak sering menjadi favorit banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kelezatan tersebut, ada risiko kesehatan yang cukup besar jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus.

Baca
Tertelan Duri Ikan?

Tertelan duri ikan atau yang sering disebut “ketulangan” adalah salah satu kasus yang cukup sering ditemui di praktek dokter THT, baik di IGD maupun poliklinik. Meski terlihat sepele, kondisi ini bisa menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan benar. Yuk, kita bahas lebih lengkap.

Baca